Kepemimpinan Gubernur Kalimantan Barat Cornelis
Sang Pemersatu Suku Dayak

PROFIL :
Nama : Drs. Cornelis, MH.
Tempat dan Tgl Lahir : Sanggau, 27 Juli 1953
Agama : Katolik
Suku Bangsa : Dayak
Pendidikan : Magister Hukum (S-2)
Jabatan di Partai : Ketua DPD PDI Perjuangan Kalimantan Barat.
Pendidikan
  1. APDN di Pontianak Tahun 1978
  2. S-1 Ilmu Pemerintahan UNIBRAW di Malang Tahun 1987
  3. S-2 Magister Ilmu Hukum UNTAN di Pontianak Tahun 2004
JABATAN SEKARANG
·         GUBERNUR KALIMANTAN BARAT
·         PRESIDEN MAJELIS ADAT DAYAK NASIONAL

        I.            LATAR BELAKANG
Gubernur Cornelis terlahir dari pasangan Serma (Sersan Mayor) J.R. Djamin Indjah dengan Maria Christina Uko. Ia merupakan putera kedua dari delapan bersaudara. Mereka adalah Cyrillus, Cornelis, Redempta, Amandus, Eutropia, Yulia, Agustina, dan Rosalia.
Masa kecil Cornelis, ia biasa dipanggil Ulis. Ketika berusia 5 tahun, Cornelis harus ikut sang ayah yang ditugaskan di Sukadana, Ketapang. Mereka tinggal di perumahan polisi. Tidak lama di Sukadana, Djamin pindah lagi ke Senakin. Di Senakin, Cornelis bersekolah dan menamatkan pendidikannya di Sekolah Rakjat (SR) tahun 1960-1966. Ketika Cornelis duduk di Sekolah Rakyat, Djamin, sang ayah yang polisi berangkat perang membela negara Indonesia yang sedang berkonflik dengan malaysia. Kesukaan Cornelis semasa kecilnya adalah memancing ikan dan berburu belalang. Setamatnya SR tahun 1966, ia melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Gotong Royong di Senakin tamat tahun 1969. Ia pindah ke Pontianak ikut saudaranya. Di Pontianak, inilah Cornelis menyelesaikan sekolahnya di SMA Kapuas Pontianak pada tahun 1972.  Ditahun 1973 Cornelis melanjutkan sekolah di Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Pontianak dan selesai tahun 1978. Saat itu kuliah di APDN tidak mengeluarkan biaya. Seluruh kebutuhan berkaitan dengan perkuliahan ditanggung negara. Di samping itu lulus kuliah langsung memperoleh pekerjaan sebagai pegawai negeri. Di APDN, Cornelis mulai mengenal dunia politik, termasuk tata pemerintahan Indonesia. Tamat APDN tahun 1978, Cornelis langsung diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri dan ditempatkan sebagai Staf Biro Kepegawaian Kantor Gubernur Propinsi Kalbar.  Pada awal Maret 1979, Cornelis ditugaskan sebagai Mantri Polisi di Kecamatan Mandor, Kabupaten Pontianak. Cornelis menikmati gaji pertamanya dengan kepangkatan Gol II/b status Calon Pegawai Negeri per 1 Maret 1979. Bersama dengan perjalanan waktu, karirnya pun ikut merangkak. Setelah mendapat pengukuhan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), 1 Juni 1980, Cornelis kemudian mendapat tugas sebagai Kepala Urusan Bangdes Kecamatan Mandor dan PU Kabag Pemda Kantor Bupati Pontianak di Mempawah. Ketika di Mandor, Cornelis bersedia memimpin Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) dan aktif di Forum Komunikasi Putra-Putri ABRI (FKPPI) di Menjalin, Menyuke, dan Ngabang sejak tahun 1979. AMPI dan FKPPI, keduanya merupakan organisasi kepemudaan yang menyalurkan aspirasi politiknya ke Golkar. Setelah menjabat camat, Cornelis secara otomatis menjadi Ketua Banwanhat Golkar yang bertugas untuk memenangkan Pemilu di kecamatan yang dipimpinnya. Untuk upayanya ini, ia mendapatkan surat penghargaan dan ucapan terima kasih dari Golkar Tingkat I Kalbar kerena telah ikut memenangkan Golkar dalam Pemilu 1982-1998. Pada tahun 1984, pemerintah menawarkan Cornelis untuk melanjutkan pendidikan. Cornelis memilih ke Universitas Brawijaya (Unibra) Malang, Jawa Timur untuk menyelesaikan S-1 di Fakultas Ilmu Administrasidan lulus diwisuda pada tangal 8 November 1986. Sejak itu Cornelis bergelar doktorandus (Drs).  Menginjak usianya yang ke-27, Cornelis menikah dengan Frederika pada 20 April 1980. Imam yang memberikan sakramen perkawinan mereka adalah Pastor Sarinus OFM.Cap di Gereja Katolik Mempawah. Setelah menikah, karier Cornelis makin mantap. Ia mendapat kepercayaan menjadi camat di Kecamatan Menjalin (1989-1995) dan Kecamatan Menyuke (1995-1999).
Kebahagiaan Cornelis semakin lengkap tatkala Tuhan mengaruniai seorang putra, John Travolta Nang Niam Sidi Edo , namun umurnya hanya 41 hari saja. John meninggal dunia, terserang penyakit demam berdarah, yang ketika itu sedang mewabah. John di makamkan di Mandor. Untuk mengurangi rasa stress, isterinya diperkenankan bekerja sebagai guru Sekolah Dasar. Paling tidak dengan kesibukan mengajar, Frederika dapat mengurangi atau bisa sedikit melupakan rasa dukanya. Keluarga bahagia ini tak lama bersedih, beberapa tahun kemudian, lahir seorang putri cantik yakni Karolin Margareth Natasa dan disusul kemudian kelahiran Angelina Fremalco. Setelah kehadiran Karolin dan Angelina, Cornelis dan isterinya dapat menghilangkan rasa dukanya. Kemudian setelah menjadi pemimpin kecamatan menyuke selama empat tahun Cornelis pun mencoba peruntungan dengan mencalonkan diri pada pemilihan umum di kabupaten landak provinsi kalimantan barat, Kabupaten landak merupakan basis dari suku sub dayak ahe yang mempunyai jiwa sosial yang sangat tinggi  dan mempunyai watak yang keras kepala. Pemilihan calon bupati landak pun berjalan sangat ketat karena masing-masing calon merupakan putra dayak asli kalimantan barat, beruntung saat penghitungan suara ternyata pasangan Cornelis unggul dengan jumlah 2 suara dari calon pasangan lain sehingga membuat Cornelis berhak maju menjadi pemimpin kabupayen landak. Kepemimpinan Cornelis di kabupaten landak tergolong sangat sukses hal ini dilihat dari pembangungan infrastruktur yang dibangun secara merata baik dikota maupun di kecamatan-kecamatan yang ada di kabupaten landak, dari sisi budaya juga Cornelis mampu menyatukan masyarakat dayak yang menetap di kabupaten landak, hal ini bisa dilihat dari pembangunan  rumah betang serta banyaknya acara adat yang diadakan setiap tahun di kabupaten Landak. Hal inilah yang mengantarkan Cornelis menjadi Bupati Landak selama dua periode, yakni 2001–2006 dan 2006–2008. Diakhir pemerintahan sebagai bupati landak Cornelis pun mencalonkan diri sebagai gubernur kalimantan barat dan berpasangan dengan Christiandy sanjaya untuk meperebutan Kursi kepemimpinan di kalimantan barat.
      II.            Tinjauan Konseptual
Pengertian Kepemimpinan menurut para ahli
Adapun beberapa pengertian kepemimpinan menurut para ahli yaitu:
Pengertian kepemimpinan menurut
·         Hemhill dan Coons adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang ingin dicapai bersama (shared goals).
·         Tannenbaum, Weschler dan Masarik menyatakan bahwa kepemimpinan adalah Pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam suatu situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi, ke arah pencapaian satu atau beberapa tujuan tertentu”.
·         Stogdill menyatakan bahwa kepemimpinan adalah pembentukan awal serta pemeliharaan struktur dalam harapan dan interaksi.
·         Katz dan Kahn menyatakan bahwa adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada , dan berada di atas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi.
·         Rauch dan Behling menyatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan.
·         Jacobs dan Jacques menyatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses memberi arti atau pengarahan yang berarti terhadap usaha kolektif dan yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran. Pengertian kepemimpinan menurut Hosking adalh mereka yang secara konsisten memberi kontribusi yang efektif terhadap orde sosial yang diharapkan dan dipersepsikan melakukannya.
·         S.P. Siagian menyatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu keterampilan dan kemampuan dari seseorang yang telah menduduki jabatan menjadi pimpinan dalam sebuah pekerjaan dalam mempengaruhi tindakan orang lain, terutama kepada bawahannya agar berfikir dan bertingkah laku sedemikian rupa sehingga melalui tingkah laku positif ini dapat memberikan sumbangan yang nyata didalam pencapaian tujuan organisasi.
·         Prof. Kimbal Young menyatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu bentuk dominasi yang disengaja atau disadari oleh kemampuan pribadi yang mampu mendoring atau mengajak kepad aorang lain dalam melakukan sesuatu berdasarkan atas penerimaan oleh kelompoknya dan mempunyai keahlian yang khusus secara tepat bagi situasi yang khusus. Pengertian kepemimpinan menurut
·         Ordway tead dalam bukunya The Art Of LeaderShip yang menyatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu kegiatan dalam mempengaruhi orang-orang agar mereka ingin bekerja sama dalam mencapai tujuan yang kita inginkan.Pengertian kepemimpinan menurut
·         George R. Terry menyatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar mereka menyukai untu berusaha dalam mencapai tujuan-tujuan kelompok atua organisasi. Pengertian kepemimpinan menurut
·         Howard H. Hoyt menyatakan bahwa kepemimpinan adalah seni untuk bisa mempengaruhi segala tingkahlaku dari manusia, dan memiliki kemampuan dalam membimbing seseorang.

Kebanyakan pengertian kepemimpinan mencerminkan asumsi bahwa kepemimpinan menyangkut sebuah proses pengaruh sosial yang dalam hal ini pengaruh yang disengajai untuk dijalankan oleh seseorang terhadap organisasi atau kelompok. Berbagai pengertian kepemimpinan yang sudah ditawarkan tapi kelihatannya tidak berisi hal-hal selain itu. Pengertian tersebut berbeda dalam berbagai aspek, termasuk didalamnya siapa yang menggunakan pengaruh, sasaran yang ingin diperoleh dari pengaruh tersebut, cara bagaimana pengaruh tersebut digunakan, serta hasil dari uasaha menggunakan pengaruh tersebut. Perbedaan-perbedaan tersebut bukan hanya merupakan sebuah hal akademis yang dicari-cari. Ia mencerminkan adanya ketidaksesuaian yang mendalam mengenai identifikasi dari para pemimpin serta proses kepemimpinan


Teori-teori kepemimpinan (Leadership theory)
·         Teori genetis dimana menjelaskan bahwa seseorang akan dapat menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan untuk bisa menjadi pemimpin; dia telah memiliki bakat dan mempunyai pembawaan untuk bisa menjadi pemimpin. Menurut teori kepemimpinan seperti teori genetis ini mengasumsikan bahwa tidak setiap orang dapat menjadi pemimpin, hanya beberapa orang yang memiliki pembawaan dan bakat saja yang dapat menjadi pemimpin. Hal tersebut memunculkan “Pemimpin tidak hanya sekedar dibentuk tapi dilahirkan”.

·         Teori sosial yang menyatakan bahwa seseorang akan dapat menjadi pemimpin karena lingkungannya yang mendukung, keadaan dan waktu memungkinkan ia bisa menjadi pemimpin. Setiap orang dapat memimpin asal diberikan kesempatan dan diberikan pembinaan untuk  dapat menjadi pemimpin meskipun ia tidak memiliki pembawaan atau bakat. Adapun istilah dari teori kepemimpinan sosial ini yaitu Pemimpin itu dibentuk bukan dilahirkan.

·         Teori ekologis, dalam teori kepemimpinan ekologis ini menyatakan bahwa gabungan dari teori genetis dan sosial, dimana seseorang akan menjadi pemimpin membutuhkan bakat dan bakat tersebut mesti selalu dibina agar berkembang. Kemungkinan untuk bisa mengembangkan bakat tersebut itu tergantung dari lingkungannya


·         Teori situasi, dalam teori kepemimpinan situasi ini menyatkaan bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin ketika berada dalam situasi tertentu karena dia memiliki kelebihan-kelebihan yang dibutuhkan dalam situasi tersebut. Akan tetapi pada situasi yang lainnya, kelebihannya tersebut tidak dibutuhkan, akhirnya ia tidak akan menjadi pemimpin lagi, bahkan bisa jadi menjadi pengikut saja



Tipe dan Gaya kepemimpinan
Pemimpin itu memiliki sifat, kebiasaan dan watak serta kepribadian yang khas. Dari tingkah laku dan gayanya lah yang dapat membedakan dirinya dibanding orang lain. Gaya tentunya akan selalu dapat mewarnai perilaku dan tipe seseorang dalam pemimpin atau gaya kepemimpinan.
Adapun gaya-gaya kepemimpinan yaitu sebagai berikut
·         Gaya kepemimpinan otokratis
Gaya ini terkadang disebut sebagai kepemimpinan yang terpusat pada diri pemimpin atau gaya direktif. Gaya otokratis ini ditandai dengan adanya petunjuk yang sangat banyak sekali yang berasal dari pemimpin dan tidak ada satupun peran para anak buah dalam merencanakan dan sekaligus mengambil suatu keputusan. Gaya kepemimpinan otokratis ini akan menentukan sendiri keputusan, peran, bagaimana, kapan dan bilamana secara sepihak. Yang pasti tugas yang diperintahkan mesti dilaksanakan. Paling sangat menonjol dalam gaya kepemimpinan otokratis ini adalah seseorang akan memberikan perintah dan mesti dipatuhi. Ia akan memerintah berdasarkan dari kemampuannya untuk menjatuhkan hukuman serta memberikan hadiah. Gaya kepemimpinan otokratis adalah suatu kemampuan dalam mempengaruhi orang lain yang ada disekitar agar mau bersedia berkerjasama dalam mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan ditempuh atas segala cara kegiatan yang akan dijalankan atas dasar putusan dari pemimpin.
Adapun ciri-ciri gaya kepemimpinan otokratis ini yaitu wewenang mutlak itu terpusat dari pemimpin, keputusan akan selalu dibuat oleh pemimpin, kebijakan akan selalu dibuat oleh pemimpin, komunikasi hanya berlangsung dalam satu arah dimana dari pimpinan ke bawahan bukan sebaliknya, pengawsan terhadap (sikap, perbuatan, tingkah laku atau kegiatan) dari para bawahannya dilakukan dengan ketat, tak ada kesempatan untuk para bawahan dalam memberikan (pendapat, saran atau pertimbangan), lebih banyak mendapatkan kritikan dibanding pujian, menuntut adanya kesetiaan dan prestasi yang sempurna dari para bawahan tanpa adanya syarat, dan cenderung memberikan paksaan, hukuman dan anacaman

·         Gaya Kepemimpinan Demokratis Gaya kepemimpinan demokratis adalah suatu kemampuan dalam mempengaruh orang lain agar dapat bersedia untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan dengan berbagai cara atau kegiatan yang dapat dilakukan dimana ditentukan bersama antara bawahan dan pimpinan. Adapun ciri-ciri dari gaya kepemimpinan demokratis ini yaitu memiliki wewenang pemimpin yang tidak mutlah, pimpinan bersedia dalam melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan, kebijakan dan keputusan itu dibuat bersama antara bawahan dan pimpinan, komunikasi dapat berlangsung dua arah dimana pimpinan ke bawahan dan begitupun sebaliknya, pengawasan terhadap (sikap, perbuatan, tingkah laku atau kegiatan) kepada bawahan dilakukan dengan wajar, prakarsa bisa datang dari bawahan atau pimpinan, bawahan memiliki banyak kesempatan dalam menyampaikan saran atau pendapat dan tugas-tugas yang diberikan kepada bawahan bersifat permintaan dengan mengenyampingkan sifat instruksi, dan pimpinan akan memperhatikan dalam bertindak dan bersikap untuk memunculkan saling percaya dan saling menghormati.

·         Gaya kepemimpinan delegate Gaya kepemimpinan delegatif memiliki ciri-ciri yaitu pemimpin akan jarang dalam memberikan arahan, pembuat keputusan diserahkan kepada bawahan, dan anggota organisasi tersebut diharapkan bisa menyelesaikan segala permasalahannya sendiri. Gaya kepemimpinan delegatif ini memiliki ciri khas dari perilaku pemimpin didalam melakukan tugasnya sebagai pemimpin. Dengan demikian, maka gaya kepemimpinan seorang pemimpin akan sangat dipengaruhi adanya karakter pribadinya. Kepemimpinan delegatif merupakan sebuah gaya kepemimpinan yang dijalankan oleh pimpinan untuk bawahannya yang mempunyai kemampuan, agar bisa menjalankan aktivitasnnya yang untuk sementara waktu tak bisa dilakukan oleh pimpinan dengan berbagai macam sebab. Gaya kepemimpinan delegatif ini sangat cocok dilakukan kalau staff yang dimiliki ternyata mempunyai motivasi dan kemampuan yang tinggi. Dengan demikian pimpinan tak terlalu banyak dalam memberikan perintah kepada bawahannya, bahkan pemimpin akan lebih banyak dalam memberikan dukungan untuk bawahannya.

·         Gaya kepemimpinan birokratis. Gaya kepemimpinan birokratis ini dilukiskan dengan pernyataan “Memimpin berdasarkan adanya peraturan”. Perilaku memimpin yang ditandai dengan adanya keketatan pelaksanaan suatu prosedur yang telah berlaku untuk pemimpin dan anak buahnya. Pemimpin yang birokratis, secara umum akan membuat segala keputusan itu berdasarkan dari aturan yang telah berlaku dan tidak ada lagi fleksibilitas. Segala kegiatan mesti terpusat pada pemimpin dan sedikit saja diberikan kebebasan kepada orang lain dalam berkreasi dan bertindak, itupun tak boleh melepaskan diri dari ketentuan yang sudah berlaku. Adapun beberapa ciri gaya kepemimpinan birokratis ialah Pimpinan akan menentukan segala keputusan yang berhubungan dengan seluruh pekerjaan dan akan memerintahkan semua bawahan untuk bisa melaksanakannya; Pemimpin akan menentukan semua standar tentang bagaimana bawahan akan melakukan tugas; Adanya sanksi yang sangat jelas kalau seorang bawahan tidak bisa menjalankan tugas sesuai dengan standar kinerja yang sudah ditentukan.

·         Gaya kepemimpinan entrepreneur. Gaya kepemimpinan ini sangatlah menaruh perhatian pada kekuasaan dan hasil akhir serta  kurang mengutamakan  untuk kebutuhan akan kerjasama. Gaya kepemimpinan model ini biasanya akan selalu mencari pesaing dan akan menargetkan standar yang tingg





    III.            Case :
Setiap pemilihan umum gubenur  PADA 2000 sampai pada tahun 2008 di kalimantan Barat calon dari suku mayoritas ( dayak ) selalu di pecundangin oleh suku minoritas hal ini di karenakan tidak adanya seseorang yang berjiwa pemimpin yang ideal yang dimiliki oleh pasangan dari calon suku Dayak. Hal ini mengakibatkan adanya masalah karena pemimpin-pemimpin di berbagai daerah yang mayoritas dayak  tetapi  dipimpin oleh suku lain walaupun orang tersebut bukanlah asli masyarakat daerah tersebut. Dan masalah yang sering muncul dalam  beberapa tahun yang lalu adalah adanyan masalah antar suku baik itu dari suku dayak sendiri atau pun dengan suku lainya yang tapi belum secara efektif bisa di selesaikan oleh pemimpin yang dari suku minoritas tersebut. Selain itu yang paling mencolok dari dari kepemimpinan-kepemimpinan gubernur terdahulu adalah kurangnya pengembangan  budaya dayak sehingga jauh tertinggal dari provinsi di kalimantan lainnya, dari sisi infatruktur juga banyaknya pembangunan yang hanya difokuskan di pusat di kota saja sehingga banyak daerah terpencil yang semakin tertinggal.
Kehadiran Gubernur Cornelis ini lah yang membuat pardigma baru di kalimantan barat dengan kepiawaian kepemimpinanya bisa menyatukan semua masyarakat dayak sehingga menjadikan suku dayak sebagai pemimpin perubahaan di kalimantan Barat.

RUMUSAN MASALAH
·         Bagaimanakah Strategi pak Cornelis  dalam memenangkan pemilihan Gubernur pada tahun 2008?
·         Bagaimanakah jiwa kepemimpinan yang melekat pada gubernur Cornelis?
·         Perubahaan apa sajakah yang telah dilakukan oleh Gubernur Cornelis sampai sekarang ?






   IV.            Pembahasan
Cornelis menjadi gubernur kalimantan barat  karena kepiawaiannya melihat fenomena etnisitas dan agama di provinsi kalimantan Barat. Itulah kesimpulan saya ketika dahulu mendengar Cornelis memenangkan Pemilihan kepala daerah di Kalimantan Barat. Salah satu strategi yang terlihat mencolok dalam setiap kampanye adalah penggunaan Identitas etnis  dengan muatan propaganda seperti simbol,musik, tarian  dan kentalnya adat istiadat dayak setiap kampanye selalu di lakukan  dari Dari satu rumah panjang ke rumah panjang lain,dari satu gereja ke gereja lain, Dari satu kampung ke kampung lain.Selain itu pemilihan wakil dari ras tionghoa merupakan strategi jitu yang memenangkan mereka pada Pemilihan pada tahun 2008
·         Penggunaan Simbol-simbol Dayak

  
Sumberfoto:https://www.google.co.id/search?q=foto+gubernur+Cornelis+adat+dayak&hl=id&biw=1093&bih=494&site=webhp&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjKsP7zmcbQAhUPSo8KHduUDRgQ_AUIBigB#imgrc=QaaCBkuZm4sSsM%3A
Penggunan simbol dayak sering digunakan saat kampanye di berbagai daerah salah  strategisatunya dalah penggunaan Panglima dayak. Panglima dayak merupakan petinggi yang memimpin sub-sub dayak yang ada di kalimantan Barat. Panglima ini merupakan simbol dari persatuan masyarakat dayak yang ada di berbagai daerah, sehingga dengan strategi ini banyak panglima-panglima dayak yang ada di kalimantan barat mulai bersatu dan menjadi tim kemengan Cornelis dalam pemilihan Gubernur sehingga presentase kememngan Cornelis dalam memenangkan pemilihan satu putaranpun semakin lebar dan ini terbukti dengan unggulnya jumlah suara pasangan Cornelis dari pada pasangan calon lainya sehingga berhak menjadi gubernur kalimantan barat..
·         Pengunaan Musik dan Tarian




Selain menjadi dayak tarik masa kampanye, Manfaat  acara Gawai idayak ni juga memperkuat personal branding dari Cornelis sebagai seseorang yang sangat peduli dengan budaya dan dekat dengan masyarakat. Orang dayak memilik perasaan solidaritas yang tinggi antar sesama, sehingga dengan startegi ini membuat Cornelis semakin majadi pilihan pertama dalam pemilihan Gubernur di kaliamantan barat.
·        
Penggunaan Adat Istiadat yang kental











Sumber foto : https://www.google.co.id/search?q=foto+gubernur+Cornelis+adat+dayak&hl=id&biw=1093&bih=494&site=webhp&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjKsP7zmcbQAhUPSo8KHduUDRgQ_AUIBigB#imgrc=wYqSmIQhX1aJZM%3A
Hampir setiap Kampanye Cornelis menggunakan adat istiadat yang kental seperti yang ditunjukan gamabar di samping, yaitu adat Pancong Buluh Muda atau yang bisa sebagai pemotongan batang bambu muda. Adat ini selalu dilakukan saat ada orang penting yang berkunjung ke daerah suku dayak. Hal ini merupakan strategi Cornelis bahwa Budaya dayak merupakan budaya yang mutlak harus selalu di laksanakan di bumi Borneo selain itu juga dengan adanya kegiatan seperti ini tentu meperkuat identitas Cornelis sendiri sebagai Putra Asli Dayak Kalimantan Barat. Kepiawainya Cornelis meracik strategi pada saat kampanye memang sangatlah sukses, hal ini diperkuat dengan fakta dilapangan walaupun berada di daerah konflik yang dimana rentan terjadinya pertikaian antar suku mampu di redam dan di manage dengan baik sehingga penggunaan politik yang menggunakan entis dan budaya tertetnu bisa laksanakan denga tepat.
  Pemilihan Calon  Wakil Gubernur yang tepat

Pada mulanya pak Cornelis  akan mengusung pendamping yang dari etnis muslim yang bernama Suryansyah. Suryansyah merupakan kalangan Nahdlatul Ulama (NU) mula-mula digadang untuk menjadi pendampingnya. Masyarakat  di kalangan Nahdliyin sudah bersemangat menerima kemungkinan itu. Tetapi, ada beberapa nama lain juga disodorkan kepada ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kalbar ini. Kabarnya sangat banyak. Namun, kemudian Cornelis lebih memilih Christiandy Sanjaya. Christiandy, orang Cina. Mengapa dia pilih Christiandy? “Saya ingin menang,” begitu kata Cornelis kemudian soal pilihannya itu. Itu dikatakannya saat menjawab pertanyaan saya dalam acara Refleksi Akhir Tahun di Hotel Gajahmada Pontianak, (30/12/08) dikuti dari Trubunews. Apa hubungannya Christiandy dan kemenangan Cornelis? Hitungan sederhana saja. Menurut hitung-hitungan Cornelis, suara orang Dayak bulat mendukungnya. Dia percaya mendapat dukungan penuh karena dialah satu-satunya calon gubernur yang orang Dayak. Dukungan solid ini ditambah lagi suara orang yang beretnis Tionghoa . Orang percaya komunitas Tionghoa ini termasuk masyrakat yang solid, maka Soliditas ini pasti akan dapat mengungguli laju calon lain. Apa hubun
·         JIJiwa kepemipinan Cornelis
Banyak yang mengatakan ayah dari dua orang putri  dr. Karolin Margaret Natasha dan Angelina Fremalco, SH- berwatak keras dan disiplin yang tinggi. Didikan ini dibentuk dari sang ayah yang merupakan anggota Polisi.Kedisiplinan merupakan didikan utama yang diberikan oleh sang ayah. Kendati begitu jiwa pemimpin yang ada pada dirinya menurutnya tidaklah lahir dari didikan orangtuanya, tapi dari pendidikan. Dengan kata lain dibentuk oleh pemerintah lewat Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN). Begitu juga lingkungannya, Cornelis kecil hidup di tengah-tengah masyarakat Melayu di Sukadana Ketapang. Dari berbagai pendidikan dan pengalaman kerja di pemerintahan inilah yang membuatnya bisa menjadi figure pemimpin yang sangat dicintai masyarakat Landak. ”Cornelis bukan siapa-siapa, saya hanya orang biasa,” katanya menjawab  Kesuksesan yang diraihnya menurutnya karena disiplin hidup dan prinsip yang selalu dipegangnya. Yaitu tidak boleh mengambil hak orang lain. Sangat sederhana, namun prinsip tersebut menurutnya menjadi dasar sikap dan pendirian yang diambilnya dalam berbagai situasi dan kondisi. Gaya kepemimpinan Cornelis juga sangat demokratis karena dalam melakukan kegiatan atau kebiajakan selalu mendegarkan dulu aspirasi yang ada sehingga keputusan yang dibuat merupakan keputusan yang telah disepakati bersama.
Kharisma Orator Ulung
Pencapaian yang diperoleh Cornelis saat ini, merupakan usaha dari perjalanan yang panjang. Mulai dari KAUR Bangdes Kecamatan Mandor pada 1979-1986. PU Kabag Pemdes Kntor Bupati Kabupaten Pontianak pada 1989. Camat Menjalin pada 1989-1995. Camat Menyuke pada 1995-1999. Kasubdin Pengawas Dinas Pertambangan Provinsi Kalbar pada 1999-2001. Bupati Landak 2 periode pada 2001-2006 dan 2006-2011. Orasi yang dibawakan Cornelis dalam kampanye, amat menggugah. Kharismanya terpancar ketika ia berorasi di depan pendukungnya. “Kalau takut, jangan berani-berani. Kalau berani, jangan takut-takut,” seru Cornelis. Yang disambut riuh tepuk tangan. Bahkan dengan suara lantang Cornelis mengatakan akan berjuang bersama kaum proletaar, kaum tertindas, dan wong cilik. Dengan mengusung membangun ekonomi kerakyatan melalui perbaikan infrastruktur. Pengembangan Sumber Daya Manusia pun tak lepas dari program yang telah dicanangkannya. “Pembangunan dimulai dari manusianya untuk Indonesia,” ujar Cornelis saat berkampanye.
Sesuai dengan teori di tinjuan konseptual diatas,kita bisa menyimpulkan bahwa Kepemimpinan Cornelis sesuai dengan Teori social, Teori yang menyatakan bahwa seseorang akan dapat menjadi pemimpin karena lingkungannya yang mendukung, keadaan dan waktu memungkinkan ia bisa menjadi pemimpin. Setiap orang dapat memimpin asal diberikan kesempatan dan diberikan pembinaan untuk  dapat menjadi pemimpin meskipun ia tidak memiliki pembawaan atau bakat. Adapun istilah dari teori kepemimpinan sosial ini yaitu Pemimpin itu dibentuk bukan dilahirkan. Kepiawaian Kepemimpinan Cornelis merupakan hasil sebuah proses dari sebuah lingkungan baik itu dididikan dari keluarga, Pemerintah serta pengalaman menjabat sebagai pegawai negri. Hal ini lah yang membuat sosok Cornelis menjadi pemipin yang ideal bagi kaum Mayoritas.
·         Perubahan di masa kepemimpinan Gubernur Cornelis
Selama memimpin Kalimantan Barat, Gubernur Kalbar Cornelis dinilai telah berhasil membangun provinsi yang dilintasi garis khatulistiwa ini. Banyak penghargaan diberbagai bidang yang berhasil diraih. Tolak ukur keberhasilan Cornelis selama memimpin Kalimantan Barat dibuktikan dengan 19 penghargaan yang diraih selama memimpin Kalbar, salah satunya adalah Infrastrukur
1.      Jembatan Pak kasih Atau jembatan Tayan






Sumberfotohttps://www.google.co.id/search?q=jembatan+tayan&biw=1093&bih=494&source=lnms&tbm=isch&sa=X&sqi=2&ved=0ahUKEwiWltixl8bQAhUBNY8KHWy1C20Q_AUIBigB#imgrc=yCTWjEy6SWEacM%3A
Jembatan pak kasih atau yang bisa disebut jembatan tayan ini merupakan pembangunan yang sangat vital dan  bermanfaat bagi masyarakat Kalimantan barat dan wilayah kalimantan lainya. Jembatan ini merupakan penyambung kota pontianak dan kota ketapang selain itu juga dengan pembangunan jembatan ini membuat trasportasi dengan menggunakan jalur  darat dari kalimantan barat ke kalimantan tengah bisa sangat cepat. Selain menjadi penghubung antar wilayah jembatan ini sangat membantu dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi baik dari perdagangan yang semakin lancar antar wilayah serta meningkatkan lapangan pekerjaan dari banyaknya investor yang masuk serta membuat sentra ekonomi baru di wilayah terpencil yang berada di jalur trans kalimantan.


2.      Pembangunan jalan di perbatasan malaysa














Sumber foto : Yudhadepp’s.blogspot.com
Semenjak Gubernur  Cornelis menjadi gubernur dua periode banyak hal yang telah dilakukan salah satunya adalah pembangunan infrastrukkur jalan di perbatasan malaysa hal ini tentu sangat bermanfaat bagi masyarakat di perbatasan karena dengan adanya infrastruktur yang baik tentu perekonomian di masyarakat akan meningkat, Mereka dengan sangat mudah untuk berdagang karena dari sisi logistik tidak menjadi masalah lagi karena pengiriman barang dari kota pontianak dan sekitarnya bisa dilakukan dengan cepat. Selain itu juga membuat masyarakat semakin mencintai indonesia karena menggangap daerah mereka sekarang mulai di perhatikan oleh pemerintah. Pembangunan infrastruktur jalan ini juga membuat banyak investor tertarik menamankan modal di kalimantan barat hal ini juga akan berdampak dengan semakin banyaknya tenaga kerja yang terserap jika banyak perusahaan yang akan mendirikan perusahaan di kaliamntan barat.













3.     



Pertanian









Sumber foto : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2IbbfDNElmVJ-Wg9tI8R8kUKEKqQOozUf3bZT8toePYP3RO5CNciPuN6HdR5-_YoeOebSNcOpqN6-2gF_UheyCmEnlp_zfnic7BJXG4EF3jzSIoU9_PXHVQfPCoXV-Yp1YFiVazH8dqA/s1600/Rekor+Muri+by+Lukas.jpg
keberhasilan mencetak 17.000 hektare sawah baru di Provinsi Kalimantan Barat tanpa konflik masalah kepemilikan lahan dengan masyarakat, membuat Gubernur tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia Dia menyatakan, sebelumnya, areal persawahan yang ada di Kalbar hanya 500 ribu hektare. Dengan adanya tambahan sawah baru, maka total areal persawahan menjadi 517.000 hektare. Cornelis pun mengharapkan bahwa kebijakan yang pemerintah lakukan ini akan bermanfaat bagi petani padi yang ada dikalimantan barat sehingga bisa mencukupi kebutahan beras yang ada dikalimantan barat.


4.      Pemabangunan budaya yang begitu pesat




Sumber foto https://www.google.co.id/search?q=foto+gubernur+cornelis+adat+dayak&hl=id&biw=1093&bih=494&site=webhp&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjKsP7zmcbQAhUPSo8KHduUDRgQ_AUIBigB#hl=id&tbm=isch&q=rumah+betang+dayak&imgrc=jHDr_IcYkaFwNM%3A
Rumah betang merupakan  sebuah bentuk rumah tradisional yang menjadi rumah adat dan identitas dari suku dayak. Rumah betang ini merupakan icon terbaru kota pontianak yang bertujuan untuk menciptakan identitas yang sangat menonjol di kalimantan Barat. Ini merupakan pembuktian pemerintahan Cornelis dalam membangun citra kota pontianak, selain itu pada tahun 2015 kemarin diadakanya pekan dayak nasional yang di hadiri berbagai etnis dayak yang tersebar disemua pulau di kalimantan. Acara ini pun sukses besar karena dalam hal ini Cornelis bisa manyatukan smua etnis dayak yang ada sehingga pada beberpa bulan kemudian Cornelis diangkat sebagai PRESIDEN MAJELIS ADAT DAYAK NASIONAL. Selain itu dengan adanya pembangunan rumah betang modern di kota pontianak, membuat semua di kabupaten di daerah kalimantan barat berloma-lomba ikut membangun rumah betang sebagai identitas, Balai pertemuan dan tempat Wisata.
Rumah betang kabupaten sanggau
Sumber foto : https://www.google.co.id/search?q=foto+gubernur+cornelis+adat+dayak&hl=id&biw=1093&bih=494&site=webhp&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjKsP7zmcbQAhUPSo8KHduUDRgQ_AUIBigB#hl=id&tbm=isch&q=rumah+betang+dayak+sanggau&imgrc=Po5zCBXUalkzCM%3A
Rumah betang kabupaten sekadau
Sumber foto : https://www.google.co.id/search?q=foto+gubernur+cornelis+adat+dayak&hl=id&biw=1093&bih=494&site=webhp&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjKsP7zmcbQAhUPSo8KHduUDRgQ_AUIBigB#hl=id&tbm=isch&q=rumah+betang+dayak+sanggau&imgrc=Po5zCBXUalkzCM%3A
·         Munculnya pemimpin etnis dayak yang menang di pemilihan di tingkat Bupati
Kemenagan Cornelis di pemilihan umum pada tahun 2008 sangat membuat dampak yang besar pada tatanan iklim politik di kalimantan barat.Salah satunya yang cukup berdampak adalah Kabupaten Sekadau yang dimana saat berkampanye dahulu beliau mengatakan orang dayak bukan Cuma orang pedakaman, bukan Cuma mau di perintah tapi sosok orang dayak adalah sosok pemimpin karena siapa lagi yang mengerti tanah nuan ( diri sendiri) selain nuan sendiri. Kampanye pada tahun 2008 inilah yang membuat masyarakat dayak sekadau mempunyai tekad yang kuat untuk merebut puncak pimpinan yang dipimpin oleh dari etnis melayu. Akhirnya saat pemilihan yang selanjutnya pasangan dari simon petrus yang berasal dari putra dayak belitang bisa memenangkan pemilihan bupati pada saat itu.

     V.            Kesimpulan
Kepemimpinan Gubernur Cornelis merupakan kepemimpinan yang tumbuh dan dibentuk dari pendidikan serta pengalaman menjadi abdi Negara dari menempuh pendidikan APDN,menjadi ketua diberbagai organisasi,kepala camat, serta menjadi Bupati di kabupaten Landak. Kepemimpinan Cornelis ini sesuai dengan Teori social, yang menyatakan bahwa seseorang akan dapat menjadi pemimpin karena lingkungannya yang mendukung, keadaan dan waktu memungkinkan ia bisa menjadi pemimpin. Setiap orang dapat memimpin asal diberikan kesempatan dan diberikan pembinaan untuk  dapat menjadi pemimpin meskipun ia tidak memiliki pembawaan atau bakat. Adapun istilah dari teori kepemimpinan sosial ini yaitu Pemimpin itu dibentuk bukan dilahirkan.
Strategi kampanye yang dilakukan Cornelis sangat mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam memenangkan pemilihan Gubernur. Cornelis berani berkampanye secara terang-terangan dengan menggunakan etnis tertentu, walaupun startegi seperti ini sangat berbahaya tapi cornelis dengan kepiawainya mamapu meracik dengan baik sehingga  stratgei tersebut tidak menimbulkan konflik antar suku  di Kalimantan Barat.
Motivasi yang diberikan saat Cornelis berkampanye juga membuat banyak tokoh-tokoh masyarakat dari etnis dayak di berbagai daerah di kaliamantan Barat mulai bersatu. Sehingga hampir semua kabupaten yang mayoritas masyarakatnya beretnis dayak dipimpin oleh pemipin yang berasal dari putra daerah merka yaitu putras asli suku dayak.









Daftar Pustaka
Majalah topic edisi ke-96
http://yohanessupriyadi.blogspot.co.id/2010/05/penjual-pelita-menjadi-gubernur.html
http://borneoclimatechange.org/berita-1164-gubernur-kalbar-mengajak-dunia-bekerjasama-melindungi-hutan-dan-mengatasi-perubahan-iklim.htmlmasi mengenai hal itu.





 i”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGU CIDAYU